Dtikinformasi.com, Surabaya || Dugaan ujaran fitnah terhadap dua wartawan yang diviralkan melalui vidio berdurasi 181 detik diunggah oleh akun @dailysurabayacity, berbuntut panjang. Solidaritas wartawan dari Surabaya Utara, berencana hendak menggelar aksi demo di Kantor Satpol-PP Kota Surabaya, pada hari Senin tanggal 22 Desember 2025, besok.
Dalam penyampaianny Imam Arifin selaku Ketua Frast Respon Indonesia Center (FRIC) di Jawa Timur, aksi demo yang direncanakan pada hari Rabu besok, dipicu dari permasalahan vidio yang diviralkan oleh akun @dailysurabayacity melalui YouTube.
"Viralnya vidio viral tersebut, ada dugaan unsur fitnah terhadap dua rekan kita wartawan yang dituduh sebagai pencuri kabel saat mengawasi pekerjaan pemasangan kabel fiber optik milik provider Wi-Fi My Republic, pada hari Jum'at Dinihari tanggal 12 Desember 2025, diwilayah Genteng Kali Surabaya," ucapnya, Sabtu (20/12/2025).
Lanjut Imam Arifin, tanpa sadar. Dua rekan kita wartawan diduga telah di vidio oleh oknum anggota Satpol-PP, lalu disebarkan oleh akun @dailysurabayacity dengan judul 'terduga maling kabel dengan dalih petugas P.U, terduga masih di amankan dipolsek'.
"Judul ditulis oleh akun @dailysurabayacity dinilai sangat menjastis yang mengarah pada unsur fitnah terhadap dua rekan kita wartawan masing-masing bernama Halim dan Boim. Padahal, waktu itu sudah dijelaskan kepada petugas Satpol-PP hingga ke Mapolsek Genteng oleh dua rekan kita wartawan dan permasalahannya sudah klir," kata Imam yang biasa disapa.
"Tapi kenapa, seolah-olah kedua rekan kita wartawan dinyatakan sebagai terduga maling kabel dengan dalih petugas PU, oleh akun @dailysurabayacity. Apalagi pernyataan tersebut, disebarkan melalui tampilan YouTube," sambungnya.
Dampak dari dugaan ujaran fitnah melalui vidio viral ke YouTube yang diunggah oleh akun @dailysurabayacity membuat nama baik kedua rekan kita wartawan merasa dirugikan sehingga menimbulkan beban psikologis dan sosial terhadap sanak saudara maupun dari rekan seprofesi.
"Kemarin solidaritas dari rekan-rekan wartawan sudah ke kantor Satpol-PP Kota Surabaya ingin menemui Kepala Satuannya hanya untuk meminta penjelasan terkait vidio viral tersebut, namun tidak ditemui dengan alasan ada rapat. Selain itu, salahsatu Satpol-PP kemarin sudah mengakui vidio memang dari pihaknya, tapi tidak disebarkan," beber Imam.
Ia menambahkan, kalau memang permasalahan ini tidak ada titik terangnya, nantinya solidaritas dari rekan-rekan wartawan Surabaya Utara akan kembali ke kantor Satpol-PP Kota Surabaya untuk menggelar aksi.
"Tidak hanya menggelar aksi. Nantinya kita juga akan membuat aduan ke Polda Jatim terkait permasalahan ini agar semuanya bisa klir. Dan saya yakin bahwa hukum tidak pandang bulu," imbuhnya.
dibaca
Posting Komentar