Tragedi di Pantai Modangan, Malang: Satu Pemuda Tewas dan Dua Hilang Terseret Ombak Saat Liburan Karang Taruna Surabaya, Ketua Karang Taruna Kota Surabaya Febryan Kiswanto Sampaikan Duka Mendalam


Dtikinformasi.com,- Malang || Suasana duka menyelimuti kegiatan liburan Karang Taruna Kota Surabaya yang digelar di Pantai Modangan, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Kegiatan yang semula bertujuan untuk mempererat kebersamaan itu berubah menjadi tragedi setelah tiga peserta terseret arus ombak besar pada Minggu (12/10/2025) siang.

Dari informasi yang dihimpun, satu korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara dua lainnya masih dalam pencarian oleh tim gabungan Basarnas, BPBD, dan Polairud Polres Malang. Peristiwa nahas ini terjadi ketika sejumlah anggota Karang Taruna tengah bermain di bibir pantai tanpa menyadari tingginya gelombang yang datang secara tiba-tiba.

Namun, tiga korban lainnya dinyatakan hilang terseret arus. Mereka adalah:

Rinaldy Hidayat (23) – warga Jalan Botoh Putih Gang 1 Nomor 35, Surabaya (meninggal dunia, telah ditemukan).
Rafi Naoufal (26) – warga Jalan Botoh Putih Gang 2 Nomor 43, Surabaya (hilang, belum ditemukan).
Muhammad Mahin (18) – warga Jalan Botoh Putih Gang 2, Surabaya (hilang, belum ditemukan).

hingga kini masih belum ditemukan. Tim SAR gabungan masih terus melakukan penyisiran di sepanjang pesisir Pantai Modangan dengan perahu karet dan drone pencari.

Ketua Karang Taruna Kota Surabaya, Febryan Kiswanto, turut menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah yang menimpa para anggotanya. Ia menyebut peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh elemen Karang Taruna untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan dalam setiap kegiatan lapangan.

“Atas nama keluarga besar Karang Taruna Kota Surabaya, kami mengucapkan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya saudara kita. Kepada keluarga dan sahabat yang ditinggalkan, kami berharap diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini,” ujar Febryan dalam pernyataan resminya, Minggu malam (12/10).

Lebih lanjut, Febryan juga menyampaikan harapan agar korban yang belum ditemukan segera dapat diketemukan dalam keadaan apapun. Ia menegaskan bahwa keselamatan peserta harus menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan sosial maupun wisata yang melibatkan anggota Karang Taruna.

“Kami menghimbau agar setiap kegiatan rekreasi atau kunjungan lapangan selalu memperhatikan faktor keselamatan. Kejadian tragis ini harus menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati ketika berada di alam bebas dan mematuhi setiap peringatan keselamatan yang terpasang di lokasi wisata,” tambahnya.

Pihak Polres Malang bersama Basarnas dan aparat setempat telah menutup sementara akses wisata di Pantai Modangan hingga proses pencarian dua korban lainnya selesai dilakukan. Arus ombak di kawasan tersebut diketahui sedang tinggi dalam beberapa hari terakhir akibat cuaca ekstrem di perairan selatan Jawa Timur.

Kapolsek Donomulyo, AKP Gunawan Marsudi, membenarkan bahwa lokasi kejadian memang kerap menjadi titik rawan bagi wisatawan yang tidak memperhatikan larangan berenang. “Kami sudah pasang sejumlah papan peringatan di sekitar pantai, namun banyak pengunjung yang tetap mendekati bibir pantai untuk berfoto atau bermain air,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian masih terus berlangsung. Tim SAR gabungan akan melanjutkan operasi penyisiran hingga malam hari jika kondisi cuaca memungkinkan. Sementara itu, jenazah korban yang telah ditemukan sudah dibawa ke RSUD Kanjuruhan Malang untuk proses identifikasi dan penyerahan kepada pihak keluarga di Surabaya.

Tragedi ini meninggalkan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi seluruh anggota Karang Taruna Kota Surabaya. Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang kembali dan menjadi pengingat penting tentang pentingnya kewaspadaan di kawasan wisata alam terbuka. 

( Red)
Baca Juga

dibaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama